Senin, 02 Agustus 2010

Perkembangan Fashion Dunia Setelah Perang Dunia Kedua

Perkembangan Fashion Dunia Setelah Perang Dunia Kedua

okb3ve6qkzild8boo13m
Perang Dunia II merupakan salah satu peristiwa yang membawa perubahan paling besar di dunia pada saat itu. Keadaan pasca perang telah mengakibatkan kerusakan dan trauma pada masyarakat di waktu itu, namun di sisi lain memberikan waktu bagi mereka untuk merasakan masa damai.
Pada waktu ini lah dimulainya perubahan dunia yg paling signifikan. Masyarakat waktu itu (terutama masyarakat dari negara yang ikut andil dalam perang) seperti berlomba-lomba untuk membuat anak, yang pada akhirnya menimbulkan ledakan penduduk. Kondisi ini (serta orang-orang yang lahir pada tahun 1946-1964) terkenal dengan sebutanBaby Boomers.
Saat para Baby Boomers ini beranjak dewasa, industri mendadak berkembang pesat mengikuti demand dari konsumen baru mereka. Fastfood, mall, dan berbagai macam industri lainnya mulai berkembang. Disamping itu, mereka tumbuh dengan didikan orang tua mereka yang keras akibat dari pengalaman hidup orang tua mereka semasa perang.
Di kurun waktu yang sama, kembali terjadi peperangan di berbagai belahan dunia. Generasi Baby Boomers di sebagian negara dituntut untuk membantu negara meraka dalam peperangan, contohnya Amerika yang menerapkan wajib militer pada saat mereka menghadapi perang Vietnam. Sebagian dari mereka, entah terpaksa atau tidak, mengikuti kebijakan tersebut, dan sebagian lain tidak. Mereka yang menolak kebijakan tersebut memilih untuk menjalani hidup sesuai keinginan mereka sendiri, terlepas dari segala tekanan dan berpetualang bebas. Salah satu efek yang ditimbulkan adalah terbentuknya Beatnik, yaitu semacam gerakan anak muda yang lari dari rumah dan berkumpul dengan teman sebayanya. Pada saat berkumpul ini pada umumnya mereka suka mendengarkan musik-musik Jazz. Beatnik ini pula yang kemudian berkembang menjadi Flower Generation yang orang-orangnya populer dengan sebutan Hippies. Mereka adalah orang-orang dengan paham yang unik, mencari kedamaian (peace), dan kembali ke alam. Mereka berkembang dengan ide-ide cemerlang tentang musik, sastra, fashion,  dan sebagian juga berpengaruh di dunia politik. Dan mereka pulalah yang mempopulerkan logo peace, psycadelic rock, dam tie-dye. Namun sayang, kadang semua itu sering “ditemani” oleh berbagai macam obat terlarang serta daun ganja.
Kehidupan Baby Boomers yang keras dan juga dituntut kemandirian membentuk mereka menjadi orang-orang yang kuat di masa berikutnya. Mereka menjadi pekerja keras, memiliki loyalitas yang tinggi, serta obsesi yang besar untuk mencapai impian mereka. Merekalah yang membawa perubahan besar pada era setelah tahun 1960, dan pada masa itu inovasi di berbagai bidang tumbuh dengan pesat.
Setelah generasi Baby Boomers ini dewasa, mereka kemudian berkeluarga dan mempunyai anak. Anak-anak mereka kemudian digolongkan menjadi Generation X, yaitu mereka yang lahir antara tahun1960-1970an.
Saat generasi X lahir dan dibesarkan oleh generasi Baby Boomer berelaku etika kerja yang sangat kuat.Bagi mereka kerja keras adalah jalan menuju sukses sehingga banyak waktu tersita di tempat kerja.  Mereka bekerja mulai pagi  dan pulang pada waktu hari  mulai malam. Tidak jarang karena kedua orang tua bekerja,   anak-anak tersebut dititipkan di day-care. Keadaan ini mengurangi kuantitas dan intensitas hubungan emosi antara orang tua dan anak.
Saat itu pula terjadi perubahan dunia.Kemajuan teknologi begitu cepat sehingga arus informasi dan pengetahuan dunia sangat mudah didapat. Perubahan tatanan sosial, budaya dan politik terus berlangsung menjadi tatanan dunia. Kultur lokal mulai dimasuki oleh kultur dari luar yang mendunia.
Kondisi ekonomi kedua generasi pun berbeda. Kerja keras Baby Boomer mampu meningkatkan tingkat perekonomian sehingga generasi X mendapat kesempatan mulai menikmati kemajuan teknologi.
Pada saat itu pula (sekitar tahun 1970), merupakan era dimana segala sesuatu berkembang dengan pesat. Film dan musik mulai beragam. Sebut saja Mad Max, The Godfather, dan Star Wars yang menjadi film-film terpopuler di masa itu. Di musik  terdapat band Queen, Sex Pistol, Beatles, ABBA, dan KISS. Musik Psychedelic juga masih populer di masa ini, terutama awal 1970, yaitu sejak mereka mengadakan Woodstock tahun 1969. Mereka bahkan menentukan isu-isu yang ada saat itu, seperti Make Love Not War, kemudian Unisex, isu lingkungan hidup, dan transgender.
Di era 80an, perkembangan melaju lebih pesat lagi. Segala sesuatu dituntut. Pada era ini teknologi memegang peran utama dan membuat segala sesuatunya menjadi serba instan. Semua hal harus dikerjakan dengan cara yang seefisien dan secepat mungkin. Perilaku ini kemudian juga menentukan produk-produk yang dihasilkan pada tahun tersebut. Manusia mulai menciptakan makanan instan yang siap dimakan kapan saja, mereka menciptakan mobil harian yang mendukun kecepetan tinggi agar manusia dapat bergerak lebih cepat. Bermain game pun dapat dilakukan dimana saja sejak gameboy ditemukan. Mobilephone juga mulai dipasarkan walaupun belum populer. Bahkan olahraga mulai dapat dilakukan dimanapun, karena pada saat itu sepatu dan kaos olah raga umum digunakan untuk kegiatan keseharian. Musik juga ikut berkembang cepat, terutama setelah MTV muncul sebagai saluran televisi yang menampilkan musik-musik mengudara. Hadirnya walkman juga mendukung hal tersebut.
Pada saat ini isu-isu kesehatan mulai diangkat. Orang-orang mulai memperhatikan kesehatan mereka walaupun dengan persepsi yang masih salah. Contohnya faham bahwa gemuk adalah sehat. Obat-obat anti depressan juga mulai sering digunakan agar stress mereka cepat hilang, contohnya Prozac.
Kerinduan Baby Boomers yang pada saat itu telah berkeluarga juga berpengaruh. Kerinduan mereka akan sebuah keluarga sedikit banyak berimbas, contohnya pada desain mobil yang laris pada waktu itu adalah mobil-mobil bertipe wagon dan family car.
Dan di tahun 1980an ini pula lahir generasi baru, yaituGeneration Y atau generasi Millenia. Timbul pula Generation dan Technolgy Gap antara kaum muda saat itu dengan Boomers yang telah dewasa. Bekerja pada saat itu tidak lagi 10 jam per hari. Persepsi tentang waktu dan uang pun berbeda antara dua generasi tersebut.Untuk Baby Boomer, waktu adalah hal-hal yang dapat diinvestasikan untuk tujuan masa depan. Boomer bekerja dan menaruh banyak waktu (55 jam seminggu) dan mengharapkan reward atas investasi tersebut. Umumnya  mereka  tidak mendapatkan apa yang mereka harapkan.
Generasi muda menganggap waktu bisa mereka kontrol, seperti halnya uang. Contoh: kalau kita tidak mampu membayar pegawai muda maka kita harus membayarnya dengan waktu kita untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Generasi muda tidak ingin menginvestasikan waktunya untuk pekerjaan yang tidak tentu. Dengan banyaknya pekerjaan yang tidak secure ,layoff  dan perubahan industri, mereka menganggap bekerja pada suatu perusahaan  punya potensi risiko ketidakpastian. Karena itu loyalitas pada generasi ini sangat lemah.
Era 90an dunia mulai tumbuh ke arah yang lebih rumit. Lagi-lagi teknologi masih memilki peranan vital di masa ini. Sebut saja handphone, pager, video game, kloning, GPS, dan internet. Hal yang sudah tidak asing dengan kita bukan?
Namun segala kemajuan tersebut membentuk generasi yang tumbuh pada masa init menjadi generasi yang easy going, santai, dan (masih) instan. Anytime, anywhere, you’ll got anything you need in a blink of eye. Semua bisa didapatkan dengan mudahnya tanpa harus banyak bergerak. Hal ini pula yang membentuk mereka dengan karakter yang individual, bahkan anti sosial. Namun karena masalah itu pula timbul ide penggunaan internet secara publik dengan fasilitas e-mail daninstant messaging, dimana orang dapat bersosialisasi dengan org lain tanpa harus bertemu muka dengan orang tersebut.
Dunia hiburan pun tidak ketinggalan. Musik menjamur dan “meracuni” orang-orang terutama remaja. Grunge, Fusion, HipHop, Rave, Rock, dan Alternative merupakan genre musik yang populer pada saat itu. Video game mulai heboh dengan console baru seperti Playstation dan Sega. Genre game pun semakin beragam dan permainan pun bisa dilakukan lebih dari dua orang. Dan karakter game pun menjadi salah satu ikon kebanggaan bagi anak muda selain band musik. Film-film pun muncul dengan berbagai dukungan teknologi. Animasi muncul dan dipopulerkan oleh Lion King dan Toy Story. Puncaknya ada pada tahun 1999 saat The Matrix muncul sebagai film paling fenomenal dan terkenal dengan adegan duel slow motion antara Neo dan Agent Smith.
Isu-isu lingkungan juga mulai lebih diperhatikan. Segala usaha untuk menyadarkan orang tentang kondisi lingkungan yang mulai meprihatinkan mulai gencar dilakukan. Di segmen anak-anak, pada awal 90an terdpaat film kartun Captain Planet yang mengangkat superhero penyelamat lingkungan. Organisasi Greenpeace pun mulai merambah Asia dengan membuka kantor cabang di negara-negara di Asia.
Dari segi fashion, musik masih menjadi faktor dominan busana yang berkembang pada saat itu. Musik Grunge band Nirvana memberi pengaruh paling besar di awal-awal 90an dengan mempopulerkan baju flanel motif kotak-kotak. Celana baggy dan kaosoversized populer di kalangan HipHop. Ada lagi, sepatu dan sandal sol tebal. Juga dandanan kasual ala band alternatif seperti Weezer dan Blur. Potongan rambut juga masih dipengaruhi dari musik dan beberpa dari film, seperti potongan rambut Demi Moore di film Ghost, rambut mullet, rambut para anggota Boyband yang populer saat itu, dan beberapa artis serial tv seperti model rambut Jennifer Aniston di serial Friends.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar